Penelitian Mahasiswa Magister Ungkap Bahan Ajar Bahasa Arab dan Bī’ah Lugawiyyah terhadap Keterampilan Berbicara Siswa di Thamavitya Mulniti School Thailand (Studi Analisis Korelasional)
Bahan Ajar Bahasa Arab dan Bī’ah Lugawiyyah terhadap Keterampilan Berbicara Siswa di Thamavitya Mulniti School Thailand (Studi A
Penelitian Mahasiswa Magister Ungkap Peran Krusial Lingkungan Bahasa dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Siswa di Thailand
Yogyakarta, Juli 2025.
Mahasiswa Program Magister Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Wildatul Muyasiroh, melakukan studi penting yang menyoroti bagaimana penguasaan bahan ajar Bahasa Arab dan penciptaan lingkungan bahasa (bī’ah lugawiyyah) berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa di Thamavitya Mulniti School, Thailand. Penelitian inimenawarkan perspektif baru dalam pendekatan pembelajaran Bahasa Arab yang menitikberatkan pada praktik komunikasi aktif.
Pembelajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah internasional menghadapi tantangan besar, khususnya dalam aspek keterampilan berbicara sisw a. Wildatul Muyasiroh memfokuskan penelitiannya untuk mengetahui sejauh mana dua variabel utama, penguasaan bahan ajar dan lingkungan bahasa Arab, mempengaruhi kemampuan berbicara siswa. Penelitian ini menjawab kegelisahan banyak pendidik terkait efektivitas strategi pengajaran Bahasa Arab di lingkungan non-Arab.
Dengan pendekatan kuantitatif dan metode analisis regresi ganda, penelitian ini melibatkan 41 siswa dari Thamavitya Mulniti School yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kombinasi tes keterampilan berbicara, angket, dan wawancara, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diukur secara statistik.
Temuan Kunci Penelitian
- Penguasaan bahan ajar memiliki korelasi cukup dengan keterampilan berbicara siswa, tercermin dari koefisien korelasi sebesar 0,379.
- Bī’ah lugawiyyah, atau lingkungan berbahasa Arab yang aktif, menunjukkan korelasi sangat kuat dengan keterampilan berbicara, dengan nilai 0,944.
- Analisis regresi ganda menunjukkan bahwa kedua variabel secara simultan berpengaruh signifikan dengan koefisien korelasi gabungan (R) sebesar 0,879 dan R² sebesar 0,733, mengindikasikan bahwa 73,3% variasi kemampuan berbicara siswa dijelaskan oleh kedua faktor ini.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pencapaian keterampilan berbicara tidak hanya bergantung pada penguasaan materi ajar, tetapi juga pada kualitas dan keberlangsungan bī’ah lugawiyyah. Lingkungan yang mendukung praktik berbicara Bahasa Arab secara konsisten lebih efektif dalam membentuk kemampuan komunikasi lisan siswa.
Wildatul menekankan bahwa institusi pendidikan perlu mengubah paradigma pembelajaran dari sekadar penyampaian materi ke pembentukan ekosistem berbahasa yang aktif dan inklusif. Guru dan pihak manajemen sekolah didorong untuk merancang pembelajaran yang berbasis praktik, seperti percakapan harian dalam Bahasa Arab, forum diskusi, serta aktivitas drama dan presentasi lisan.